top of page

The Journey Begins!

Halo!

Perkenalkan namaku Cica Dewi Setya. Biasa dipanggil Cica. Beberapa temanku manggil Cico. Saat kalian baca tulisanku ini, umur gue 24 tahun. Setelah hampir seperempat abad hidupku ini, aku baru menyadari kalau aku tidak punya hobi yang pasti seperti orang-orang pada umumnya. Mungkin diantara kalian ada yang punya hobi baca buku (novel, komil dll) dan selalu menyisihkan uang jajan untuk beli buku favorit kalian atau ada yang punya hobi ngumpulin barang-barang unik seperti perangko, mobil hotwheels, action figure dan sejenisnya. Sedangkan gue, gue tidak punya hobi se-spesifik itu. Aku menjalani hidup seperti air, mengalir aja ngikutin track.

Dari SD sampai SMA aku juga tidak punya hal yang terlalu menonjol dari segi pelajaran. Buat aku belajar bukanlah hal yang terlalu mudah atau terlalu sulit untuk dilakuin. Belajar tuh ibarat makan. Kalo kamu ga makan akibatnya kelaperan, kalo kamu makan, kamu kenyang. Kalo kamu belajar, pas ujian insyaAllah bisa, kalo kamu ga belajar ya resiko tanggung sendiri. Makanya nilai-nilaiku untuk semua mata pejalaran ya biasa aja, ga ada yang terlalu jelek banget tapi ga ada yang terlalu bagus banget. Semua kedudukan mata pelajaran di mataku sama. Hal itu membuat aku ga punya hal yang dapat gue jadikan hobi. Misalnya, ada teman aku yang suka banget pelajaran olahraga jadi dia ikut ekskul basket untuk menyalurkan. Ada teman aku yang suka IPA, dia ikut ekskul sains. Ada juga teman yang suka Seni, dia ikut ekskul saman. Sedangkan aku, aku ga punya minat tertentu seperti orang-orang.

Ketika aku baru masuk SMP, aku pengen banget ikut Paskibra. Tapi mama bilang “Jangan ikut Paskibra ya nanti jadi ‘keling’ ”. Belum apa-apa udah dicut duluan sama mama. Akhirnya aku milih ekskul PMR. Tapi baru dateng sekali ternyata ekskulnya kurang menyenangkan. Pada akhirnya aku ga ikut kegiatan ekskul sama sekali. Sekitar pertengahan akhir kelas 1 SMP ada pemilihan ketua Osis. Ya bisalah, kakak Osis kampanye ke kelas-kelas. Sejak itu, aku bertekad untuk daftar jadi anggota Osis. aku melihat sepertinya seru, bikin kegiatan untuk sekolah, dikenal sama guru dan temen-temen. Akhirnya sampai aku kelas 2 aku aktif di Osis SMP. Ketika SMA, gue tidak melanjutkan keikutsertaan gue dalam Osis. Entah kenapa aku males. Aku cuma pengen masa SMA biasa aja, ga repot ngurusin kegiatan sekolah. Aku baru terlibat organisasi lagi ketika kuliah di semester 3. Itu juga cuma satu tahun kepengurusan. Aku sama sekali tidak tertarik untuk ikut organisasi lain. Padahal di kampus ada segudang organisasi, tapi ga ada satupun yang nyantol di hati. Sisa masa kuliah aku habiskan dengan kuliah, ngajar les privat (setelah pulang kuliah), dan nongkrong.

Setelah lulus kuliah, hal yang pertama kali aku lakukan adalah nyari kerja. Ngelamar sana-sini, bikin akun linkedin, jobstreet, dan jobsdb. Sebulan setelah bikin akun-akun itu, banyak panggilan interview yang masuk melalui email dan telepon. Di masa-masa itulah aku merasa agak sedikit menyesal kenapa dari dulu ga punya hobi. Ternyata sebagian besar interview menanyakan “Apa hobi anda?”, “Apa kegiatan favorit anda?”. Aku selalu menjawab “hobi saya nonton film”. Ya emang kegiatan yang paling sering aku lakuin streaming nonton film. Tapi sebenernya itu bukan hobi aku. Aku sebenernya suka memadupadankan warna alias mewarnai, tapi itu aku lakukan hanya kalau ada tugas sekolah. Aku terus mencari, apa hal yang bisa dijadikan hobi. Hobi tapi bukan sekadar hobi. Aku ingin hobi ini bermanfaat buat aku dan orang lain.

Aku terus mencari inspirasi dari berbagai sumber media sosial, terutama Instagram. Aku melihat banyak profil selebgram dan artis. Hal pertama yang kebanyakan aku dapet dari mereka adalah bisnis. Sebagian atau hampir semua selebgram atau artis pasti punya bisnis. Tapi prioritas utama saat ini adalah mencari hobi apa yang cocok.

Aku terinspirasi oleh salah satu selebgram yang membagikan pengalaman hidupnya diberbagai media (blog, youtube, Instagram, dan twitter). Aku merasa orang ini keren banget, bisa menginspirasi hanya dengan membagikan pengalaman dan opini. Aku akhirnya memutuskan untuk membuat blog! Awalnya aku berpikir, “Telat banget gak ya kalo di umur segini baru bikin blog?”. Aku akhirnya mencoba membuat blog di salah satu platform. Aku laporan sama suami kalo aku lagi belajar bikin blog (iya aku sudah menikah dari Oktober 2017, nanti akan aku buat postingannya ya). Alhamdulillah respon suami bagus. Dia bilang “Ya gapapa biar punya kegiatan”.

Setelah mencoba beberapa platform untuk membuat blog, aku akhirnya memilih wixsite sebagai media nge-blog. Selain mudah, designnya lebih modern dan minimalis menurutku (ini bukan promosi lho ya, ini yang akurasakan berdasarkan pengalaman sendiri). Mulai saat ini aku akan menuliskan berbagai pengalaman. Aku berharap nantinya tulisan-tulisanku dapat memberikan aura positif dan menginspirasi orang lain. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi semesta?

bottom of page